Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022
Evaluasi status gizi Balita secara nasional dilakukan oleh Badan Litbangkes dalam suatu survei yang dilaksanakan setiap lima setahun sekali. Survei nasional terkait evaluasi status gizi yang terakhir dilaksanakan yaitu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menggunakan metode pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan. Riskesdas dilaksanakan setiap lima tahun sekali, sedangkan pemerintah memerlukan monitoring dan evaluasi status gizi stunting Balita setiap tahun berdasarkan indikator output intervensi gizi spesifik dan sensitive di tiap kabupaten/kota. Oleh karena itu sejak tahun 2019-2024 dilaksanakan SSGI untuk mengukur status gizi Balita.
Pelaksanaan SSGI tahun 2022 dilakukan pada surat dari Set Wapres ke Menteri Kesehatan Nomor B.470/KSNB/SWP/PKM.00/07/2021 tanggal 5 Juli 2021 tentang pelaksanaan SSGI tahun 2022 dan surat dari Bappenas Nomor 030007/PP.03.02/D.5/T/3/2022 Tanggal 11 Maret 2022 mengenai urgensi diadakannya SSGI oleh Kemenkes yang merupakan sumber utama penyediaan data capaian stunting dan wasting
Tujuan
Tujuan Umum : Mengetahui gambaran status gizi Balita stunting, wasting, underweight, dan overweight) dan determinannya
Tujuan Khusus:
- Mengukur prevalensi stunting, wasting, underweight, dan overweight pada Balita
- Memperoleh informasi capaian indikator intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
Populasi dan Sampel
SSGI 2022 akan dilakukan di 514 Kabupaten/Kota pada 34 Provinsi di Indonesia dengan menggunakan 34.500 Blok Sensus (BS) terpilih yang disediakan oleh BPS dengan keterwakilan kabupaten/kota. Survei berlangsung selama 9 bulan (Maret s/d Desember 2022), mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh rumah tangga balita yang ada di Indonesia. Sampel adalah rumah tangga Balita (RUTA Balita) terpilih pada 34.500 BS terpilih di 514 kabupaten/kota. BS terpilih menggunakan data rumah tangga hasil SP 2020. Dalam 1 BS terdiri dari 10 RUTA Balita sehingga total keseluruhan responden adalah sebanyak 345.000 RUTA Balita.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data SSGI 2022 dilakukan di 33 provinsi, 486 kabupaten kota dengan jumlah sampel yang berhasil diukur dan diwawacarai sebanyak 334.848 balita. Terdapat satu provinsi yang tidak dilaksanakan pengumpuan data yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur dikarenakan pihak provinsi NTT menginginkan diadakannya sensus atau pengukuran terhadap seluruh balita di NTT. Sedangkan hal ini sulit untuk dilaksanakan karena keterbatasan anggaran, SDM dan waktu.